Infobuzzpress.online, MAKASSAR – Aliansi wija To luwu kembali menggelar aksi demonstrasi Jilid 2 sebagai bentuk komitmen untuk terus mengawal kasus dugaan penyerobotan lahan perkebunan dan pemotongan pohon cengkeh kurang lebih sebanyak 48 pohon yang dilakukan oleh PT. Masmindo Dwi Area tanpa adanya legalitas hukum yang jelas.
Dalam aksi demostrasi yang dilakukan di kantor dprd provinsi sulawesi selatan, massa aksi menegaskan bahwa aksi demonstrasi yang di lakukan merupakan sebuah bentuk kekecewaan terhadap PEMPROV SULSEL karena sampai hari ini tidak adanya kejelasan yang di berikan mengenai dugaan penyerobotan lahan yang di lakukan oleh PT. Masmindo Dwi Area, sekaligus ini menjadi bentuk penegasan bahwa Mahasiswa WIJA TO LUWU akan tetap Konsisten dalam mengawal segala bentuk problematika yang ada di kabupaten luwu.
Terlepas dari itu, Haikal sebagai jenderal lapangan menyampaikan beberapa point yang menjadi tuntutan pada aksi demonstrasi tersebut, diantaranya Meminta PT Masmindo Dwi Area untuk meninggalkan Bumi sawerigading. Sebab hadirnya sebuah perusahaan tambang di suatu wilayah dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang ada didaerah tersebut, tapi dalam konteks realitasnya kehadiran PT Masmindo Dwi Area hanya menghadirkan berbagai macam bentuk polemik dan kesenjangan.
Selain itu, Haikal juga menegaskan agar 11 angota dewan yang terpilih di Dapil 11 kabupaten luwu raya agar lebih peduli terhadap kesejahteraan masyarakat yang ada di tanah Luwu dan segera bersuara terhadap kasus tersebut, sebab hari ini merupakan hari pelantikan seluruh anggota dprd provinsi sulawesi selatan yang tak terlepas dari anggota dprd provinsi yang terpilih di daerah kab. luwu raya. Namun, sampai berakhirnya aksi demonstrasi tdk ada satu pun anggota dprd provinsi sulawesi yang bersedia untuk menemui massa aksi. Sebab, mereka lebih memilih berpesta ria dengan jabatan yang mereka miliki di banding peduli dengan kepentingan masyarakat.
Terakhir, massa aksi mendesak agar pihak DPRD SULSEL untuk segera Melakukan RDP dengan sengala pihak yang terkait dengan dugaan penyerobotan lahan yang di lakukan oleh PT.MDA, sekaligus mengajukan pencabutan izin PT. MDA Ke Kementrian ESDM. karena ketika apa yang menjadi tuntutan dari massa aksi tidak segera di indahkan, maka yakin dan percaya aliansi wija to luwu akan terus hadir dengan kuantitas massa yang lebih banyak dengan gelombang demonstrasi yang berjilid-jilid.(*)