Scroll untuk baca artikel
Example 325x300width="325" height="300">
Example floating
Example floating
Example 1600x533width="1600" height="533">
Headline hukum

Pemprov Sulsel Gelar Audiens dengan Aliansi Wija To Luwu, Tuntutan Penyerobotan Lahan PT MDA Belum Jelas

×

Pemprov Sulsel Gelar Audiens dengan Aliansi Wija To Luwu, Tuntutan Penyerobotan Lahan PT MDA Belum Jelas

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Example 300x600

Infobuzzpress.online, SIDRAP —  Menindaklanjuti aksi demonstrasi Aliansi Wija To Luwu pada Rabu (18/9/2024) terkait dugaan penyerobotan lahan oleh PT Masmindo Dwi Area (MDA) di Desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Pemprov Sulsel menggelar audiens dengan aliansi tersebut pada Kamis (19/9/2024).

 

Audiens yang dihadiri oleh Dinas PMPTSP Sulsel, DLHK Sulsel, Dinas ESDM Sulsel, Kepala Satpol-PP Sulsel, dan Kordinator Inspektur Tambang Wilayah Sulsel Kementrian ESDM, membahas tuntutan aliansi terkait dugaan keterlibatan oknum pemerintah dalam kasus penyerobotan lahan.

 

Haikal, Jenderal Lapangan Aliansi Wija To Luwu, mendesak Pemprov Sulsel untuk menindak tegas oknum pemerintah, khususnya Satgas Percepatan Investasi di Luwu, yang diduga terlibat dalam kerjasama penyerobotan lahan oleh PT MDA.

 

“Kami meminta Pemprov Sulsel tidak menutup mata dan segera bertindak tegas terhadap oknum pemerintah yang terlibat,” tegas Haikal.

 

Iqro, Sekjen PP IPMIL Luwu,  menegaskan bahwa kasus ini merupakan konflik agraria yang berpotensi berkepanjangan. “Ini sebuah malapetaka yang hadir di Tanah Luwu. PT Masmindo Dwi Area yang seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat malah menindas dan berselingkuh dengan pemerintah daerah,” ujar Iqro.

 

Iqro juga menegaskan komitmen aliansi untuk mengawal masalah ini ke ranah penegak hukum dan parlemen jalanan. “Jika Pemprov Sulsel tidak segera menyelesaikan konflik ini, kami akan melakukan gerakan jilid 2 dan seterusnya untuk memperjuangkan hak masyarakat,” tegasnya.

 

Uci, salah satu korban,  mengungkapkan kekecewaan atas ketidakjelasan upaya Pemprov Sulsel dalam mengatasi persoalan dugaan penyerobotan lahan. “Sampai akhir audiens, belum ada kejelasan atau titik terang tentang upaya Pemprov Sulsel untuk mengatasi persoalan ini,” ungkap Uci.

 

Audiens ini meninggalkan pertanyaan besar tentang langkah konkret Pemprov Sulsel dalam menyelesaikan konflik agraria yang terjadi di Luwu.  Aliansi Wija To Luwu  menunggu tindakan nyata dari Pemprov Sulsel untuk memberikan keadilan bagi masyarakat yang menjadi korban. (*)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *