Scroll untuk baca artikel
Example 325x300width="325" height="300">
Example floating
Example floating
Example 1600x533width="1600" height="533">
Headline.Haji

Kegiatan Melontar Tiga Jumrah Dan Pelontarannya Dirapel menjadi Satu, Begini Penjelasan Ustadz H. Muh. Asri Kasman LC,,,

×

Kegiatan Melontar Tiga Jumrah Dan Pelontarannya Dirapel menjadi Satu, Begini Penjelasan Ustadz H. Muh. Asri Kasman LC,,,

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Example 300x600

infobuzzpress.online SIDRAP — Seluruh jemaah haji haji PT An-Naba internasional kabupaten Sidrap telah melaksanakan Kegiatan melontar tiga jumrah yaitu jumrah Ulaa, Wusthaa dan jumrah Aqabah, Senin malam 11 Dzulhijjah 1445 H dan Selasa pagi 12 Dzulhijjah 1445 H (17 – 18 Juni 2024 M). Hal ini disampaikan oleh Pimpinan PT An-naba Internsaional Kabupaten Sidrap Ustdaz H. Muh. Asri Kasman LC, yang saat ini sedang menjalankan tugas sebagai Pembimbing Ibadah Haji.

Melontar jumrah adalah kegiatan melempar batu pada tiga tiang yang melambangkan setan atau godaan nafsu yang buruk. Kegiatan melontar jumrah ini pun termasuk salah satu rukun yang wajib dilakukan saat ibadah haji.

Para jemaah haji melemparkan batu-batu kecil ke tiga tiang yang berada di satu tempat di kota Mina yang terletak sebelah timur Mekkah. Jemaah Haji berjalan kaki dari tenda PT An-Naba di Mina (tempat menginap) ke lokasi jamarat (tempat lempar jumrah) sekitar 800 meter saja.

Waktu maksimal yang digunakan melontar untuk satu tempat pelontaran (Jumrah) adalah lima menit.

Untuk satu pelontaran menggunakan tuju biji batu kerikil di lontarkan satu-persatu. Nafar awal dan Nafar tsani, istilah yg pasti mengemuka kalo bicara tentang Melontar. Nafar awal menggunakan batu kerikil satu kali tujuh dan dua kali dua puluh satu, Sedangkan Nafar Tsani menggunakan satu kali tujuh dan tiga kali dua puluh satu biji batu. sedankang Jarak antara tiang lontar yg satu dengan yg lain kurang lebih 100 meter. 


“Kami memastikan 147 jemaah haji PT An-naba internasional telah melaksanakan pelontaran dan karena kami sepakat mengambil nafar awal, maka hanya dua kali melontar tiga Jumrah dan pelontarannya di rapel menjadi satu, 

“Pelontaran untuk tanggal 11 Dzulhijjah 1445 H (17 juni 2024) di lakukan pada Pukul 11.00 malam dan setelah perobahan waktu/hari pada Pukul 00.30 dari hari Senin ke hari selasa di melakukan pelontaran untuk tanggal 12 Dzulhijjah 1445 H (18 Juni 2024) kita mengambil waktu ini dengan pertimbangan jemaah masih segar dan segar karena cuaca belum begitu panas” jelasnya 

Pada hari Selasa pagi tepatnya Pukul 08.15, rombongan meninggalkan Mina menuju ke hotel transit, setelah beristirahat beberapa saat, mandi dan bersih-bersih di lanjutkan dengan acara tradisi orang Bugis Makassar *Mappatoppo* dan foto-foto bersama yang nantinya akan menjadi Saksi sepanjang masa tentang ibadah haji pada tahun ini.

Dan pada malam Rabu di laksanakan sholat berjamaah, Taushiyah serta penjelasan tentang program yang akan dilakukan ke depan.


Kami informasi sampai saat ini, kondisi kesehatan seluruh jemaah haji khusus PT An-Naba internasional kabupaten Sidrap dalam keadaan baik, kami selalu memperhatikan dan melayaini jemaah dengan baik,” tandasnya. (arief)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *