Scroll untuk baca artikel
Example 325x300width="325" height="300">
Example floating
Example floating
Example 1600x533width="1600" height="533">
Sidenreng Rappang

UMS Rappang: Lokomotif Transformasi Pendidikan Berbasis Kolaborasi dan Inovasi

×

UMS Rappang: Lokomotif Transformasi Pendidikan Berbasis Kolaborasi dan Inovasi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

infobuzzpress.online SIDRAP – Universitas Muhammadiyah Sidrap (UMS) Rappang, Sulawesi Selatan, semakin memantapkan posisinya sebagai pelopor pendidikan tinggi yang mengedepankan kolaborasi dan inovasi. Mengadopsi pendekatan Pentahelix, UMS Rappang berhasil menyatukan kekuatan akademisi, pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan media untuk mencapai delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Rektor UMS Rappang, Prof. Dr. H. Jamaluddin Ahmad, S.Sos., M.Si., menekankan pentingnya Program Kampus Merdeka sebagai jantung transformasi akademik. “Kami tidak hanya ingin mencetak lulusan yang cerdas secara intelektual, tetapi juga adaptif dan relevan di kancah global,” tegas Prof. Jamaluddin dalam konferensi pers di kampus, Selasa (7/1/2024).

Example 300x600

UMS Rappang aktif menjalin kerja sama strategis. Kemitraan dengan pemerintah daerah menghasilkan kebijakan berbasis data, sementara kolaborasi dengan dunia usaha membuka peluang magang dan studi kasus bagi mahasiswa. “Sinergi ini memastikan mahasiswa kami belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari realitas lapangan,” jelas Prof. Jamaluddin.

Lebih lanjut, UMS Rappang melibatkan masyarakat dalam pengembangan riset aplikatif yang berdampak langsung. Media massa, termasuk insan pers di Bumi Nene Mallomo, berperan sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan inovasi kampus.

Upaya internasionalisasi juga gencar dilakukan. UMS Rappang telah menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa lembaga pendidikan luar negeri, membuka jalan bagi pertukaran pelajar dan dosen. “Kami mempersiapkan mahasiswa kami untuk menjadi warga dunia, bukan hanya pelaku lokal,” tambah Prof. Jamaluddin.

Pendekatan Pentahelix yang dianut UMS Rappang menekankan bahwa pendidikan bukan lagi monopoli akademisi, melainkan ekosistem inklusif yang melibatkan semua pemangku kepentingan. Dosen didorong menciptakan karya berdampak nyata bagi masyarakat, mulai dari pemberdayaan ekonomi lokal hingga pelatihan berbasis teknologi. “Kami ingin memastikan ilmu yang ditanamkan tidak hanya tumbuh di ruang kuliah, tetapi juga berbuah di tengah masyarakat,” ungkap Prof. Jamaluddin.

UMS Rappang bukan sekadar membangun reputasi, tetapi juga merancang masa depan pendidikan yang lebih baik. Dengan pendekatan Pentahelix, kampus ini membuktikan bahwa transformasi pendidikan berkualitas dapat dimulai dari mana saja, termasuk daerah. UMS Rappang kini menjadi lokomotif kemajuan, membawa harapan baru bagi pendidikan Indonesia, dan menunjukkan bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan zaman.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *