SIDRAP, INFOBUZZPRESS.ONLINE – Perubahan iklim yang tak menentu menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian di Indonesia. Namun, di tengah tantangan tersebut, para petani di Sulawesi Selatan mendapatkan angin segar melalui Program Mitra Tani yang digagas Perum Bulog. Program ini memberikan akses ke sumber daya pertanian penting, seperti pupuk, benih, dan teknologi, serta pembiayaan produksi untuk mendukung praktik pertanian berkelanjutan.
“Program Mitra Tani dirancang untuk mengatasi penurunan produksi pangan akibat krisis iklim dan menurunnya jumlah petani,” ungkap Febby Novianti, Direktur Bisnis Bulog. “Kami ingin memperkuat rantai pasokan, meningkatkan produktivitas, dan memberikan pelatihan kepada petani tentang metode pertanian berkelanjutan.”
Program ini telah menunjukkan hasil positif. Hingga Oktober 2024, separuh lahan proyek telah dipanen, dengan hasil yang menggembirakan. Bulog telah menyerap hampir 5.660 ton beras dari proyek percontohan yang mencakup 1.335 hektar lahan padi di Pinrang, Sidrap, dan Gowa, Sulawesi Selatan.
“Dengan bekerja sama langsung dengan petani, Bulog ingin memahami biaya produksi, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendapatkan beras langsung dari mereka, menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan dan efisien,” tambah Fahrurozi, Ketua Project Management Officer Program Mitra Tani.
Program Mitra Tani tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga menyediakan bantuan agronomi dan input teknologi, seperti mekanisasi pertanian dan panduan pengelolaan tanaman yang optimal. Hal ini membantu meningkatkan ketahanan jangka panjang sektor pertanian.
“Proyek ini telah menunjukkan hasil positif, dengan peningkatan produktivitas sebesar 6,25%, mencapai rata-rata 5,6 ton per hektar,” ungkap Fahrurozi. Keberhasilan ini dicapai meski di tengah tantangan seperti serangan hama yang merugikan petani konvensional.
Dengan potensi perluasan hingga 100.000 hektar di Sulawesi Selatan dan target nasional 700.000 hektar, program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani secara signifikan. Program Mitra Tani juga melibatkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta dan universitas, dengan fokus pada pendampingan pertanian dan pengembangan budidaya. (Ari)