Scroll untuk baca artikel
Example 325x300width="325" height="300">
Example floating
Example floating
Example 1600x533width="1600" height="533">
Kegiatan Rutin

Jaksa dan Pegawai Kejati Sulsel Ikuti Siraman Rohani di Masjid Baitul Adli

×

Jaksa dan Pegawai Kejati Sulsel Ikuti Siraman Rohani di Masjid Baitul Adli

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Example 300x600

Sidraptoday.com, Makassar — Masjid Baitul Adli Kejati Sulsel kembali melaksanakan kegiatan siraman rohani, Senin, 6 Februrari 2023.

Pada kegiatan siraman rohani kali ini, pengurus Masjid Baitul Adli Kejati Sulsel mendatangkan Ustaz Syahriwijaya, S.H.,M.H selaku pembawa hikmah.

Sekadar diketahui, Ustaz Syahriwijaya adalah salah satu da’i terkemuka di Sulsel.

Dia juga memegang sejumlah peran penting organisasi. Diantarannya Ketua Yayasan Al-Hikam Alwasathiyah Indonesia dan Pengurus Komite Dakwah Khusus MUI Sulsel.

Seperti biasanya, kegiatan rutin siraman rohani ini, dihadiri para jaksa dan pegawai Kejati Sulsel.

Pada siraman rohani kali ini, pengurus Masjid Baitul Adli Kejati Sulsel mengusung tema “Setiap Amal Perbuatan Tergantung pada Niat”

Ustaz Syahriwijaya dalam ceramahnya, menekankan perlunya niat yang baik sebelum melakukan sesuatu

Menurutnya, niat adalah keinginan dalam hati untuk melakukan suatu tindakan yang ditujukan hanya kepada Allah SWT.

“Jadi apabila ada seseorang mengerjakan suatu perbuatan dengan maksud tertentu, maka maksud yang terbetik di dalam hati itulah yang disebut dengan niat” ujarnya

Lebih jauh Ustaz Syahriwijaya mengatakan, niat itu terletak di dalam hati.

Maka, meskipun kita sudah melafalkan ucapan niat tetapi apa yang kita ucapkan bersebrangan dengan maksud yang terbetik di dalam hati maka yang menjadi tolak ukurnya adalah maksud atau niat yang ada di dalam hati, bukan niat yang diucapkan.

Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Sambung Ustaz Syahriwijaya, sama halnya kita berniat untuk melaksanakan Haji di Baitullah, jauh sebelumnya kita sudah berniat dan berusaha agar terwujud dan kemudian Allah berkehendak lain, Allah Memanggil kita sebelum menginjakkan kaki di Baitullah maka di hadapan Allah nilai pahala Haji sudah kita dapatkan begitu sakralnya niat tersebut.

“Maka dari sini dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya aktivitas apapun yang kita lakukan, baik itu aktivitas ibadah ataupun aktivitas rutin yang bukan ibadah akan berbuah pahala apabila kita niatkan karena Allah.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan kerja sebagai perbuatan ibadah dan perbuatan jihad, maka faktor terpenting yang perlu diperhatikan oleh manusia di dalam kehidupan kerja adalah niat (intention)” ujarnya

Kasi Penkum Kejati Sulsel, Soetarmi., SH.,MH disela-sela kegiatan tersebut mengatakan, siraman rohani itu sudah menjadi agenda rutin. Pun dengn tema yang diusung, penting dalam menciptakan kinerja yang profesional dan jujur.(*)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *